Cendawan
Fusarium menyukai daerah lembab dan sering menyerang saat musim hujan.
Penyakit ini menyerang mulai daerah dengan ketinggian sedang hingga
tinggi. Tanaman semangka yang terserang akan layu, mengering, kemudian
mati.
Pengendalian dilakukan dengan penyemprotan fungisida. Pemakaian
surfaktan (perata dan perekat) pada musim hujan sangat dianjurkan.
Tanaman yang terserang sebaiknya disingkirkan dan dimusnahkan agar
penyakit tidak menular. Rotasi tanaman dengan tanaman yang bukan inang
dapat dilakukan untuk memutus siklus hidup cendawan ini.
b. Layu Bakteri
Layu
bakteri pada tanaman semangka disebabkan oleh bakteri Pseudomonas.
Bagian tanaman yang terserang layu bakteri ketika dipotong dan
dimasukkan ke dalam air bersih akan mengeluarkan cairan berwarna putih.
Serangan layu bakteri biasanya terjadi di daerah dataran rendah yang
kondisinya lembab dan panas. Penyebaran penyakit ini bisa terjadi
melalui air, angin, dan peralatan yang digunakan.
Pengendalian dilakukan dengan menggunakan pestisida Agrept 20 WP atau
Agrimycin. Lahan yang terserang penyakit ini sebaiknya ditaburi kapur
pertanian dan selama dua tahun tidak ditanami tanaman yang bisa menjadi
inang Pseudomonas.
c. Busuk Daun (Phytophthora infestans)
Penyakit
ini dikenal juga dengan nama cacar, terlihat dari munculnya noda hitam
di daun dan buah. Bagian yang terserang menjadi kering, keras, dan
busuk. Serangan penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kelembaban
kebun, melakukan pemangkasan secara teratur, dan menjaga sanitasi kebun.
Busuk daun dapat diberantas menggunakan Bubur Bordeaux 1-3%, Akofol 50
WP, Preficur N, Prufit PR 10/56 WP, Ridomil, Dhitane, dan Antracol.
d. Busuk Buah (Colectroticum sp.)
Serangan
cendawan ini ditandai dengan munculnya bercak coklat yang semakin
melebar di buah semangka. Pada serangan yang parah, buah akan menjadi
kering, busuk dan keriput. Penyakit ini biasanya menyerang buah semangka
muda, sehingga mengurangi hasil panen hingga 75%.
Serangan penyakit busuk buah dapat diatasi dengan mengatur jarak tanam
agar tidak terlalu rapat, melakukan pemangkasan secara teratur dan
melakukan penyemprotan fungisida sistemis atau fungisida kontak yang
berbahan aktif karbendazim fenorimol secara teratur.
e. Busuk Leher (Phytium ultimum)
Biasanya
menyerang bibit, tapi kadang-kadang juga menyerang tanaman dewasa.
Gejala yang terlihat adalah munculnya bercak warna hitam yang basah di
pangkal batang, lama-kelamaan tanaman yang terserang akan roboh.
Serangan busuk leher dapat dicegah dengan menjaga kelembaban lahan dan
memberikan fungisida pada benih.