September - Desember setiap tahun, buah mangga banyak kita jumpai di
gerai buah hampir di semua pusat perbelanjaan yang mewah maupun di
pasar tradisional. Sentra-sentra produsen mangga seperti Probolinggo
dan Indramayu, pada bulan-bulan tersebut terjadi panen raya.
Tetapi
perlu diingat bahwa buah mangga varietas Arumanis yang mempunyai
aroma khas dan rasanya manis itu, bisa melengkapi sebagai buah
hidangan maupun jus di meja makan kita, tidak terlepas dari perjuangan
para petani dalam mengendalikan hama dan penyakit yang sering
menyerang tanaman buah mangga. Bagaimana pengendaliannya?
Sebagai
negara yang beriklim tropis dan keanekaragaman agroklimat, Indonesia
mampu menghasilkan hampir semua jenis buah tropika dan sub tropika
termasuk mangga. Diluar sentra-sentra produsen mangga seperti
Probolinggo dan Indramayu, tanaman mangga dapat dijumpai di hampir
setiap pekarangan rumah tangga.
Kabupaten Probolinggo misalnya,
mangga dijadikan sebagai komoditas unggulan, usahatani mangga di
wilayah tersebut dapat menghidupi 348 kelompok tani dan keluarganya.
Varietas mangga yang dikembangkan adalah Arumanis, Manalagi, dan
lain-lain. Mangga Probolinggo terutama varietas Arumanis sangat
populer bahkan sudah dipasarkan sampai ke luar negeri seperti ke
Singapura.
Hama yang sering mengganggu tanaman buah mangga antara lain penggerek pucuk yang disebabkan oleh larva Sternochetus geniocnemis.
Hama ini menyebabkan ranting tanaman mati kering karena jaringan
pembuluh kayu rusak akibat gerekan larvanya.
Sedangkan
pengendaliannya dapat dilakukan penyemprotan dengan menggunakan
insektisida kontak pada bagian ranting. Masih banyak hama dan
penyakit lain yang dapat menimbulkan kerugian bagi petani mangga.
Informasi ini dapat menambah pengetahuan anda dan mengetahui
bagaimana cara pengendaliannya.
Sumber : Puslitbang Hortikultura