Cara Budidaya Semangka


Penanaman 
Lahan penanaman atau bedengan yang akan ditanami sebaiknya diairi terlebih dahulu satu hari sebelumnya. Caranya dengan merendam bedengan dengan air pada areal lahan sawah. Perendaman lahan tegalan dilakukan dengan cara menyiram bedengan menggunakan selang di setiap lubang tanam.
Hal ini biasanya dilakukan pada musim kemarau, untuk mencegah kekeringan. Penanaman bibit semangka di lahan yang menggunakan mulsa plastik, dilakukan dengan cara menyobek polybag lalu dimasukkan pada lubang tanam pada mulsa sebatas leher akar.

Selesai ditanam, usahakan agar batang dan daun semangka tidak menempel di mulsa plastik, karena dapat terbakar dan gosong, bahkan bibit semangka dapat mati.

Pemeliharaan 
Penyulaman
Penyulaman dilakukan dengan cara mencabut bibit semangka yang tumbuh tidak sempurna atau mati pada umur kurang dari 1 bulan beserta media tanam disekitarnya. Setelah itu disulam dengan bibit semangka yang sehat. Proses penyulaman sama dengan proses penanaman bibit pada awal penanaman.

Pemasangan Ajir (Turus)
Pemasangan ajir bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman, mengefisienkan lahan tanam, dan memudahkan perawatan. Ajir yang dibuat sebaiknya dari bambu jenis betung. Ajir dibuat dengan cara membelah batang bambu menjadi empat bagian dengan panjang sekitar dua meter. Salah satu ujung ajir kemudian diruncingkan, agar mudah ditancapkan.

Setelah jadi, ajir ditancapkan di bedengan dekat batang semangka dengan kedalaman sekitar 25 cm. Bagian atas ajir kemudian disatukan hingga membentuk huruf X, lalu diikat menjadi satu, jaraknya sekitar 25 cm dari ujung ajir. Ikatan ajir yang satu dengan yang lain dapat diperkuat dengan cara dihubungkan menggunakan bambu panjang dan tipis. Jika dilihat dari ujung bedengan, turus akan dilihat seperti huruf A. Untuk menyangga buah semangka, antar ajir dapat dibuat para-para dengan ketinggian sekitar 10 cm dari bedengan.