Cara Merawat Jambu Biji

 
photo: pixabay.com

Pemberian pupuk kandang sebelum bibit jambu biji disemaikan akan lebih mendorong
pertumbuhan benih jambu biji secara cepat dan merata. Setelah bibit jambu biji mulai berkecambah sekitar umur 1-1,5 bulan dilakukan penyiraman dengan menggunakan larutan
Atoik 0,05-0,1% atau Gandasil D 0,2%.

Untuk merangsang secara langsung pada daun dan akar jambu biji, sehingga memberikan kekuatan vital untuk kegiatan pertumbuhan sel. Setelah itu dilakukan penyiraman pagi-sore secara rutin, hingga kecambah dipindah ke bedeng pembibitan, penyiraman dilakukan cukup 1 kali tiap pagi hari sampai menjelang mata hari terbit. Alat yang digunakan "gembor" supaya penyiraman dapat merata dan tidak merusak bedengan, diusahakan supaya air dapat menembus sedalam 3-4 cm dari permukaan.

Selanjutnya dilakukan pendangiran bedengan supaya tetap gembur, dilakukan setiap 2-3 minggu sekali, rumput yang tumbuh disekitarnya supaya disiangi. Hindarkan dari serangan hama dan penyakit, sampai umur kurang lebih 1 tahun. Baru setelah itu dapat dilakukan pengokulasian dengan sistem Fokert yang sudah disempurnakan.

Sebelum dilakukan okulasi daun-daun pohon induk jambu biji yang telah dipilih mata kulitnya dirontokkan. Kemudian setelah penempelan mata kulit dilakukan, ditunggu sampai mata kulit itu tumbuh tunas.

Setelah itu batang diatas tunas baru pada pohon induk di pangkas, kemudian rawat dengan penyiraman 2 kali sehari dan mendangir serta membersihkan rumput-rumput yang ada disekitarnya. Pemberian pupuk daun dengan Gundosil atau Atonik diberikan setiap 2 minggu sekali selama 4 bulan dengan cara disemprotkan melalui daun jambu biji, tiap tanaman disemprot 50 cc larutan.